Senin, 07 November 2011

Ilmu budaya dasar : budaya dayak

Budaya masyarakat Dayak adalah Budaya Maritim atau bahari. Hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan "perhuluan" atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya. Suku bangsa Dayak terdiri atas enam Stanmenras atau rumpun yakni rumpun klemantan alias Kalimantan,rumpun iban, rumpun apokayan yaitu Dayak Kayan, Kenyah dan Bahau, rumpun murut, rumpun danum ngaju dan rumpun punan.


adapun budaya-budaya dayak:

Ngayau

ngayau (memotong kepala manusia) merupakan budaya kanibal nenek moyang yang pernah ada dalam suku dayak. sekalipun budaya itu telah punah dan seharusnya sudah tidak ada lagi pada masa sekarang namun hal itu masih dapat kita saksikan pada era orde baru misalnya peristiwa sanggau ledo (kalbar) tahun 1997 dan peristiwa sempit (kalteng) tahun 2001. ngayau merupakan budaya untuk mencari kepala manusia. ketika kepala itu didapati maka keberanian keperkasaan, kekuatan dan kehormatan akan diperoleh dengan seketika itu juga. setiap orang dayak yang mampu memperoleh kepala panglima suku atau orang yang terkuat dalam suku maka kekuatannya akan dapat diperoleh. orang dayak tersebut akan dikagumi sebagai panglima. kepala panglima suku yang dipotong tadi akan dimakan dan tengkoraknya akan diawetkan. kepala tersebut sampai sekarang masih digunakan untuk tarian Noto'gh. yaitu menghormati/menghadirkan kepala manusia itu di depan umum pada saat selesai panen. masih ada daerah-daerah tertentu yang sampai sekarang masih melaksanakan budaya Noto'gh tersebut.

Noton'gh
Upacara notonkg atau Noton'gh adalah upacara untuk memberi makan kepada kepala nenek moyang. upacara ini masih terpelihara dengan baik dikampung-kampung tertentu yang memiliki/menyimpan kepala manusia zaman dulu. Upacara ini hanya berlangsung setahun sekali atau bila ada kejadian yang kurang baik dikampung.

*sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar