Rabu, 22 Januari 2014

mengapa produsen perlu mengamati perilaku konsumen



TUGAS SOFTSKILL
MENGAPA PRODUSEN PERLU MEMPERHATIKAN PERILAKU KONSUMEN









NAMA : WIRAWAN NURUZZAMAN
KELAS : 3EA06
NPM : 17211447

 







KATA PENGANTAR

      Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena  dengan limpahan rahmat dan hidayahNya akhirnya  tugas ini dapat saya selesaikan.  Tugas ini membahas “ MENGAPA PRODUSEN PERLU MENGAMATI PERILAKU KONSUMEN “.   Dalam tugas ini akan dibahas pentingnya produsen melihat perilaku konsumen untuk meluncurkan produknya ke pasar demi tujuan dan kesuksesan yang akan dicapai.
                Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pada masa yang akan datang.
                       Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penyusunan tugas paper ini tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.  Akhir kata semoga tugas  ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bogor, 22 Januari  2014
Penulis
    Wirawan Nuruzzaman 



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1
1.2   RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 1
1.3   TUJUAN PENULISAN ....................................................................................  2

BAB II PEMBAHASAN

  2.1  PENGERTIAN PRODUSEN DAN KONSUMEN  .........................................   3
  2.2  PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN  ...................................................... 4
  2.3  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
         PERILAKU KONSUMEN................................................................................ 4
  2.4  MENGAPA PRODUSEN PERLU
         MENGAMATI PERILAKU KONSUMEN ........................................................ 9

BAB III
    3.1 KESIMPULAN ............................................................................................  11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 14 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Produsen  adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Dengan kata lain, produsen adalah yang memproduksi atau menghasilkan barang untuk dijual demi memenuhi kebutuhan konsumen.
Sedangkan Pengertian Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor.
Kegiatan utama konsumen membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sudut pandang ekonomi mikro, konsumen memiliki pola tertentu dalam menjalankan kegiatannya. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa produsen perlu mengamati perilaku konsumen.

1.2   RUMUSAN MASALAH
1 Apa pengertian konsumen dan produsen ?
2. Apa pengertian perilaku konsumen ?
3. Apa faktor –faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ?
4. Mengapa Produsen Perlu Mengamati Perilaku Konsumen ?
  
1.1   TUJUAN PENULISAN
1.       memahami pengertian dan pemahaman konsumen dan produsen.
2.       mengetahui pengertian perilaku konsumen.
3.       Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang pengertian prilaku konsumen dan peranannya dalam strategi pasar.
Sebagai penambah ilmu pengetahuan dan wawasan, yang bisa menjadikan kita lebih memahami kegiatan dunia pasar. 


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KONSUMEN DAN PRODUSEN
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
Sedangkan Pengertian produsen orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Dengan kata lain, produsen adalah yang memproduksi atau menghasilkan barang untuk dijual demi memenuhi kebutuhan konsumen.
Sehingga produsen dan konsumen pastilah sangat membutuhkan. Produsen tidak akan bisa menjual barangnya, jika produsen tidak memiliki konsumen yang tertarik dengan barang yang mereka jual, begitupula dengan konsumen yang tidak bisa menikmati barang yang diinginkan jika tidak ada produsen. Sedangkan tujuan dari produsen itu sendiri adalah memperoleh laba/keuntungan dari barang yang mereka jual ke konsumen. Kebutuhan dan keinginan para konsumen terus berubah. Biasanya konsumen menginginkan barang yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Permintaan konsumen bermacam-macam tergantung kebutuhannya karena banyak macam produk yang dijual dipasaran. Kita sebagai produsen harus bisa menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan harga yang sesuai pasaran. Agar berhasil, produsen tersebut harus memperhatikan bagaimana perilaku konsumen agar dapat mengetahui keadaan pasar dan konsumen.

2.2 PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.

Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.


2.3 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain adalah :

Menurut James F. Engel - Roger D. Blackwell - Paul W. Miniard dalam Saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya, yaitu :

  • Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.


  • Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu
 merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
  • Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.

Menurut Kotler dan Armstrong (1996) terdapat dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

  • Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan prilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.

  • Faktor internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

Pendekatan Perilaku Konsumen

Pendekatan perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :

a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa.

Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsiAsumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:
  1. Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
  2. Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
  3. Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
  4. Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
  5. Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach

Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.
Asumsi dari pendekatan ini adalah:
  1. Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
  2. Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
  3. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
  4. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
  5. Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C

Persaman dan perbedaan:

Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)
Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
2.4  Mengapa Produsen Perlu Mengamati Perilaku Konsumen
Produsen mempelajari perilaku konsumen tidak lain untuk mengetahui produk apa yang sedang dibutuhkan konsumen, yang tidak disukai konsumen serta menentukan harga produksi yang sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen. Produsen dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen pada situasi dan keadaan yang ada. Sehingga produsen dapat memprediksikan berapa banyak barang yang akan diproduksi sesuai dengan keadaan pasar agar produsen tidak mengalami kerugian.
Dengan itu produsen dapat menyusun strategi pemasarannya dengan lebih baik lagi  dan mampu bersaing dengan lawan-lawannya. Konsumen juga yang menguasai produsen dalam hal mengeluarkan produk apa yang akan diproduksi dan dipasarkan.

Manfaat perilaku konsumen bagi produsen :
·         Mampu membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan
·         Memahami konsumen dalam berprilaku, bertindak dan berfikir, agar produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa produsen perlu mengamati perilaku konsumen.
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya faktor budaya, social, psikologis, dan faktor marketing strategy. Keterkaitan perusahaan/produsen sangatlah erat. Produsen memiliki ketergantungan terhadap prilaku konsumen yang mempengaruhi efektifitas penjualan. Proses pengamatan produsen terhadap prilaku konsumen akan memberikan hasil yang menentukan strategi pemasaran. Inilah alasan mengapa produsen perlu mengamati prilaku konsumen.

 


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
http://yahyadfirst683.blogspot.com/2013/04/produsen.html