TUGAS SOFTSKILL
MENGAPA PRODUSEN PERLU MEMPERHATIKAN PERILAKU KONSUMEN
NAMA : WIRAWAN NURUZZAMAN
KELAS : 3EA06
NPM : 17211447
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan limpahan
rahmat dan hidayahNya akhirnya tugas ini dapat saya selesaikan. Tugas ini membahas “ MENGAPA PRODUSEN PERLU
MENGAMATI PERILAKU KONSUMEN “. Dalam tugas ini akan dibahas
pentingnya produsen melihat perilaku konsumen untuk meluncurkan produknya ke
pasar demi tujuan dan kesuksesan yang akan dicapai.
Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
pada masa yang akan datang.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penyusunan tugas paper
ini tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini. Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Bogor, 22 Januari 2014
Penulis
Wirawan
Nuruzzaman
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.............................................................................................
i
DAFTAR ISI
.........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
.........................................................................................
1
1.2 RUMUSAN
MASALAH.....................................................................................
1
1.3 TUJUAN PENULISAN .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN PRODUSEN DAN KONSUMEN ......................................... 3
2.2 PENGERTIAN
PERILAKU KONSUMEN ......................................................
4
2.3
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU
KONSUMEN................................................................................
4
2.4 MENGAPA
PRODUSEN PERLU
MENGAMATI PERILAKU KONSUMEN
........................................................ 9
BAB III
3.1 KESIMPULAN
............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Produsen
adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan.
Dengan kata lain, produsen adalah yang memproduksi atau menghasilkan barang
untuk dijual demi memenuhi kebutuhan konsumen.
Sedangkan
Pengertian Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian
produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau
distributor.
Kegiatan utama konsumen membeli barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sudut pandang ekonomi mikro,
konsumen memiliki pola tertentu dalam menjalankan kegiatannya. Pada masa
sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja
sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing
sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen. Inilah yang
menjadi latar belakang mengapa produsen perlu mengamati perilaku konsumen.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1 Apa pengertian konsumen dan produsen ?
2. Apa pengertian perilaku konsumen ?
3. Apa faktor –faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen ?
4. Mengapa
Produsen Perlu Mengamati Perilaku Konsumen ?
1.1
TUJUAN PENULISAN
1.
memahami pengertian
dan pemahaman konsumen dan produsen.
2.
mengetahui
pengertian perilaku konsumen.
3.
Memberikan pengetahuan kepada
pembaca tentang pengertian prilaku konsumen dan peranannya dalam strategi
pasar.
Sebagai
penambah ilmu pengetahuan dan wawasan, yang bisa menjadikan kita lebih memahami
kegiatan dunia pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN KONSUMEN DAN PRODUSEN
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali,
maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu
rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu
produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya
memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
Sedangkan Pengertian produsen orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual
atau dipasarkan. Dengan kata lain, produsen adalah yang memproduksi atau
menghasilkan barang untuk dijual demi memenuhi kebutuhan
konsumen.
Sehingga produsen dan konsumen pastilah sangat membutuhkan.
Produsen tidak akan bisa menjual barangnya, jika produsen tidak memiliki
konsumen yang tertarik dengan barang yang mereka jual, begitupula dengan
konsumen yang tidak bisa menikmati barang yang diinginkan jika tidak ada
produsen. Sedangkan tujuan dari produsen itu sendiri adalah memperoleh
laba/keuntungan dari barang yang mereka jual ke konsumen. Kebutuhan dan
keinginan para konsumen terus berubah. Biasanya konsumen menginginkan barang
yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Permintaan konsumen
bermacam-macam tergantung kebutuhannya karena banyak macam produk yang dijual
dipasaran. Kita sebagai produsen harus bisa menghasilkan produk yang sesuai
dengan keinginan konsumen dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan harga
yang sesuai pasaran. Agar berhasil, produsen tersebut harus memperhatikan
bagaimana perilaku konsumen agar dapat mengetahui keadaan pasar dan konsumen.
2.2 PENGERTIAN PERILAKU
KONSUMEN
Perilaku Konsumen adalah
perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai,
mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
2.3 FAKTOR –
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen antara lain adalah :
Menurut James F. Engel - Roger D. Blackwell - Paul W. Miniard dalam Saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
- Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
- Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu
merupkan faktor
internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima
faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses
keputusannya.
- Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
Menurut Kotler dan Armstrong (1996) terdapat dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
- Faktor eksternal
- Faktor internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal
adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan
perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :
a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per
unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsiAsumsi dari
pendekatan ini adalah sebagai berikut:
- Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
- Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
- Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
- Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
- Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
b.Pendekatan Ordinal atau
Ordinal Approach
Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah
indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang
konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.
Asumsi dari pendekatan ini adalah:
- Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
- Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
- Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
- Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
- Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
Persaman dan perbedaan:
Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)
Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
2.4 Mengapa Produsen Perlu Mengamati Perilaku
Konsumen
Produsen mempelajari perilaku konsumen tidak lain
untuk mengetahui produk apa yang sedang dibutuhkan konsumen, yang tidak disukai
konsumen serta menentukan harga produksi yang sesuai dengan kemampuan daya beli
konsumen. Produsen dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen pada
situasi dan keadaan yang ada. Sehingga produsen dapat memprediksikan berapa
banyak barang yang akan diproduksi sesuai dengan keadaan pasar agar produsen
tidak mengalami kerugian.
Dengan itu produsen dapat menyusun strategi
pemasarannya dengan lebih baik lagi dan mampu bersaing dengan
lawan-lawannya. Konsumen juga yang menguasai produsen dalam hal mengeluarkan
produk apa yang akan diproduksi dan dipasarkan.
Manfaat perilaku konsumen
bagi produsen :
·
Mampu membujuk konsumen untuk membeli produk yang
dipasarkan
·
Memahami konsumen dalam berprilaku, bertindak dan
berfikir, agar produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil
keputusan, sehingga produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada masa sekarang ini bukan suatu
rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu
produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya
memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen. Inilah yang menjadi latar
belakang mengapa produsen perlu mengamati perilaku konsumen.
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam
mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka
anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Banyak faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya faktor budaya, social, psikologis,
dan faktor marketing strategy. Keterkaitan perusahaan/produsen sangatlah erat.
Produsen memiliki ketergantungan terhadap prilaku konsumen yang mempengaruhi
efektifitas penjualan. Proses pengamatan produsen terhadap prilaku konsumen
akan memberikan hasil yang menentukan strategi pemasaran. Inilah alasan mengapa
produsen perlu mengamati prilaku konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
http://yahyadfirst683.blogspot.com/2013/04/produsen.html